Baca sinopsis, macam best je novel ni....mula la teringin nak baca walaupun mulanya dah pegang novel lain. Macam2 hal....
Sinopsis novel:
Jawabnya pula, “Tak boleh. Tak suka. Macam ‘list’ barang apabila awak panggil saya Lis.”
Jawab dia kembali, “Saya panggil awak ‘dear’ atau sayang boleh tak?”
Dia tak mahu layan. Hatinya sudah ada irama yang sedang bergetar. Mana boleh ditunjukkan di hadapannya. Rahsia hati mesti di simpan diam-diam.
Itu cerita silamnya. Cerita sekarang sudah berbeza.
Jauh merentasi benua, masalah tidak juga selesai. Lama dia menyepi, rindu itu tidak juga padam. Diam dia tidak memanggil namanya, rasa itu tetap terpahat di situ. Semua itu tidak pernah pergi jauh darinya
Dunia bagaikan terhenti berputar apabila dua jiwa yang terpisah bertemu kembali dalam satu rasa yang sama. Rupanya... rasa yang dia cuba nafikan itu masih ada dan tidak pernah padam. Dia sudah letih untuk berlari.
semua kesakitan hilang. Bolehkah begitu???
Satu hari si dia datang padanya dan kata si dia pada saat itu, berilah rasa itu kepadanya biar semua kesakitan hilang. Bolehkah begitu ????
Komen aku:
Memang best...I like i like...penyampaian yang santai tapi bermakna. Pada yang belum beli, belilah...jangan tak beli. Untuk novel ini aku bg 4 1/2 bintang.
1 ulasan:
Sesungguhnya, semua ini telah kuperhatikan, semua ini telah kuperiksa, yakni bahwa orang-orang yang benar dan orang-orang yang berhikmat dan perbuatan-perbuatan mereka, baik kasih maupun kebencian, ada di tangan Allah; manusia tidak mengetahui apapun yang dihadapinya.
Segala sesuatu sama bagi sekalian; nasib orang sama: baik orang yang benar maupun orang yang fasik, orang yang baik maupun orang yang jahat, orang yang tahir maupun orang yang najis, orang yang mempersembahkan korban maupun yang tidak mempersembahkan korban. Sebagaimana orang yang baik, begitu pula orang yang berdosa; sebagaimana orang yang bersumpah, begitu pula orang yang takut untuk bersumpah.
Inilah yang celaka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari; nasib semua orang sama. Hati anak-anak manusiapun penuh dengan kejahatan, dan kebebalan ada dalam hati mereka seumur hidup, dan kemudian mereka menuju alam orang mati.
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati.
Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati tak tahu apa-apa, tak ada upah lagi bagi mereka, bahkan kenangan kepada mereka sudah lenyap.
Baik kasih mereka, maupun kebencian dan kecemburuan mereka sudah lama hilang, dan untuk selama-lamanya tak ada lagi bahagian mereka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari.
Mari, makanlah rotimu dengan sukaria, dan minumlah anggurmu dengan hati yang senang, karena Allah sudah lama berkenan akan perbuatanmu.
Biarlah selalu putih pakaianmu dan jangan tidak ada minyak di atas kepalamu.
Nikmatilah hidup dengan isteri yang kaukasihi seumur hidupmu yang sia-sia, yang dikaruniakan TUHAN kepadamu di bawah matahari, karena itulah bahagianmu dalam hidup dan dalam usaha yang engkau lakukan dengan jerih payah di bawah matahari.
Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi.
Lagi aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat, juga roti bukan untuk yang berhikmat, kekayaan bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia, karena waktu dan nasib dialami mereka semua.
Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba.
Catat Ulasan